Senin, 10 Oktober 2011

Beberapa ilham dalam wawancara dengan Steve Jobs


Beberapa ilham dalam wawancara dengan Steve Jobs




Steve Paul Jobs, pendiri perusahaan komputer Macintosh Apple, telah tiada pada usia 56 akibat kanker pankreas yang dia derita sejak lama. Menarik untuk dilihat lagi beberapa pernyataan-pernyataan kuncinya dalam wawancara dengan sejumlah media massa dunia.

Inilah beberapa di antara mereka. 

Pidato kunci di Universitas Stanford, 2005
"Mengenang bahwa aku akan segera meninggal adalah alat paling penting yang telah aku perkenalkan untuk membantuku membuat pilihan-pilihan besar dalam hidup. Karena hampir semua hal --semua ekspektasi eksternal, semua kebanggaan, semua ketakutan atas kegagalan-- hal-hal itu seiring dengan wajah kematian, meninggalkan hanya hal yang semata-mata penting."

"Mengenang bahwa kamu tetap akan mati adalah cara terbaik yang aki tahu untuk mencegah diri atas jebakan pemikiran bahwa kamu kehilangan sesuatu. Kamu telah telanjang. Tiada alasan untuk tidak mengikuti perasaanmu," kata Steve Paul Jobs.

"Waktumu sungguh terbatas, jadi jangan buang itu dalam hidupmu. Jangan terperangkap dogma -- yang masih mengendap dalam persona pemikiran manusia. Jangan pula membiarkan suara-suara dan pendapat orang lain meracuni pemikiran dan suaramu sendiri"


Wawancara dengan Business Week, 2004
"Penemuan terjadi dari manusia yang bertemu di lorong atau pembicaraan di antara mereka yang penuh ide pada sekitar 10.30 malam, atau karena mereka menyadari sesuatu yang menyorot lubang saat kita berpikir tentang pemecahan satu masalah. Itulah pertemuan ad hoc terdiri dari enam orang yang diadakan seseorang yang berpikir dia telah menemukan hal baru paling baik dan yang ingin tahu pendapat orang lain tentang pemikiranya"

"Juga dari orang-orang yang berkata tidak kepada 1.000 hal untuk meyakinkan kita tidak mendapat jalan yang salah atau mencoba melakukan terlalu banyak. Kita selalu memikirkan tentang pada baru yang bisa dimasuki, tapi itu dilakukan hanya dengan mengatakan tidak, yang bisa kamu berfokus pada hal-hal sangat penting."

Wawancara dengan majalah Fortune, 2000
"Dalam kamus banyak orang, rancangan berarti bukan apa-apa. Itu cuma menghias interior. Itu tentang kain tirai dan sofa. Tetapi bagiku, tidak ada yang lebih jauh dari pengertian rancangan. Rancangan adalah jiwa mendasar dari kreasi buatan manusia yang mengakhiri pengejawantahan dirinya sendiri dalam lapisan-lapisan berlanjut dari suatu produk atau layanan."

"Posisiku kembali kepada Apple karena perusahaan ini sedang koma. Itu mengingatkanku pada Detroit pada '70-an, saat mobil-mobil Amerika melaju di jalan-jalan."

Wawancara dengan majalah Playboy, 1985
"Aku tidak berpikir telah berkerja keras atau sejenisnya, tetapi bekerja di Macintosh merupakan hal penting dalam hidupku."

"Bagi siapa saja yang pernah bekerja di sana akan berkata begitu. Tiada satupun dari kita ingin melepasnya di penghujung. Sangat tangguh sehingga saat kita lepaskan kepada masyarakat, bukan menjadi milik kita lagi. Saat akhirnya kita mewakilinya dalam pertemuan pemegang saham, semua orang di ruang pertemuan berdiri dan bertepuk tangan selama lima menit. Sesuatu yang menakjubkan bagiku adalah aku bisa menyaksikan tim Mac di beberapa bari

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan